blog-indonesia.com
blog-indonesia.com

MEMBANTU ANAK DALAM PERKALIAN

Jumat, 29 April 2011

Hafal perkalian, khususnya perkalian di bawah 100 adalah hal yang sangat penting bagi anak. Sejak duduk di bangku kelas 3 SD, setelah diperkenalkan dengan konsep perkalian, biasanya guru meminta anak untuk menghafal perkalian semua bilangan yang hasilnya di bawah 100, yaitu perkalian bilangan seperti 1×1, 1×2, …dan seterusnya sampai 10×10.
Seorang anak yang tidak berhasil menghapal perkalian, bisa dipastikan akan terhambat untuk mengikuti pelajaran matematika di kelas-kelas berikutnya. Mengapa ? Karena sebagian besar pelajaran matematika di tingkat Sekolah Dasar dan juga tingkat-tingkat selanjutnya hampir selalu menggunakan hafalan perkalian. Kasus seorang anak yang sampai duduk di bangku SMU, tetap belum hafal perkalian adalah kasus yang memprihatinkan. Dan kasus ini benar-benar terjadi.
Jika kita tidak ingin menjumpai kasus seperti ini, terutama pada anak-anak kita, sebenarnya tidak begitu sulit. Tetapi orang tua tidak boleh membebankan tugas ini sepenuhnya kepada guru. Lalu apa yang dapat dilakukan orang tua ? Mengutip pendapat Jerry Taylor, bahwa cinta matematika harus ditanamkan sejak kecil dan dimulai dari rumah maka orang yang sebaiknya membantu anak menghafal perkalian atau belajar matematika pada umumnya adalah ibunya atau siapa saja yang banyak bergaul dengan anak itu. Jadi setiap kesempatan yang ada di rumah ketika berinteraksi dengan anak hendaklah dimanfaatkan orang tua untuk tujuan ini.
Dalam kesempatan santai anda dapat bermain tebak-tebakan perkalian dengan anak. Jika anak bosan dengan pertanyaan satu arah yang kesannya menguji dan menyudutkan, anda dapat mengemas dalam bentuk permainan yang lebih menarik.
Di sini ada beberapa cara yang bisa digunakan orang tua untuk membantu anak menghafal perkalian :
1. Milikilah tabel perkalian dalam ukuran besar. Pajang di dinding kamar anak. Setiap saat anak dapat membacanya. Dan jika anda menemani anak menjelang tidur, anda dapat menanyakan beberapa soal perkalian.
2. Merancang beberapa permainan sederhana tapi bernilai matematis antara lain sebagai berikut :
a. Permainan dengan kartu angka
Langkah-langkahnya :*Buatlah persegi berukuran 10×10 dari kertas manila berwarna sebanyak 30 buah
*Tuliskan angka 0 sampai 10 pada kertas-kertas itu masing-masing 3 kali lalu masukkan ke dalam kardus
*Mintalah anak mengambil 2 kartu dengan mata terpejam, lalu dia harus menebak hasil kali angka yang didapatkan. Lakukan hal ini bergantian dengan dia. Jika mungkin libatkan pula teman/saudara anak dalam permainan ini.
*agar permainan menjadi menarik buatlah papan skor nilai untuk mencatat nilai masing-masing pemain.
b. Permainan dengan kartu domino perkalian
Kartu seperti ini telah dijual di pasaran. Cara memainkannya persis seperti kita memainkan domino biasa. Tetapi jika anda ingin membuatnya sendiri juga bisa yaitu dengan menggunakan kertas manila/marga.
*Buatlah kartu persegi panjang ukuran 8 x 5 secukupnya
*Bagilah dua persegi panjang itu menggunakan spidol
*Tulislah bilangan perkalian pada salah satu bagian dan hasilnya pada bagian lain.
*Anda harus membuatnya sedemikian rupa sehingga dalam 1 persegi panjang tidak berpasangan antara perkalian dengan hasilnya yang benar, tetapi semua kartu-kartu itu dapat disambung sehingga menghasilkan perkalian yang benar. Tugas anaklah nanti untuk memasangkannya
c. Permainan ular tangga perkalian.
Anda dapat membuatnya dengan cara mengadaptasi permainan ular tangga yang banyak dijual di pasaran. Anda tinggal mengganti angka-angka dalan petak-petak yang ada dengan perkalian. Cara memainkannya sama dengan permainan ular tangga biasa, bedanya jika anak telah mencapai petak tertentu dia harus menyebutkan hasil perkalian dari bilangan yang tertulis dalam petak itu. Jika salah dia harus kembali ke petak semula.
d. Permainan Triomino perkalian
Sama seperti permainan domino, hanya saja kartunya berbentuk segitiga yang dibagi menjadi 3 bagian dan masing-masing bagian berisi bilangan perkalian atau hasilnya. Kemudian tiap sisi segitiga dipasangkan dengan sisi lain yang sesuai.
Jika kurang jelas bagaimana bentuk alat-alat yang digunakan dalam permainan ini, anda dapat melihatnya di Laboratorium Matematika P4TK Matematika Yogyakarta.
Hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan permainan ini adalah sebaiknya anda melibatkan anak dalam keseluruhan proses mulai dari pembuatan alat, menetapkan aturan-aturan permainan, memecahkan masalah yang timbul dalam permainan sampai membereskan alat-alat permainan ketika permainan selesai. Ini meringankan tugas anda sekaligus mendidik anak. Dengan cara seperti diharapkan ini anak akan belajar arti kerjasama, bagaimana membuat aturan yang adil, mentaati aturan, persaingan yang sehat, menerima kekalahan, toleransi, tanggungjawab dan sebagainya.

0 komentar: